Intip Sosok Rodrigo Bentacur Yang Berkelas

Intip-Sosok-Rodrigo-Bentacur-Yang-Berkelas-1

Uruguay memang tidak akan pernah kehabisan pemain berbakat. Ya, nyatanya Rodrigo Bentacur mampu tampil gemilang di Piala Dunia 2018 kemarin dan menariknya sang pemain mampu tampil impresif. Dibawah arahan pelatih Oscar Tabarez dan kini dirinya bermain untuk Juventus. Bahkan sang pemain berhasil masuk skuad utama. Nah dibawah ini yuk intip sosok Rodrigo Bentacur.

Berikut intip sosok Rodrigo Bentacur

Andalan Uruguay di lini tengah

Intip-Sosok-Rodrigo-Bentacur-Yang-Berkelas-2

Peran Bentacur di lini tengah Uruguay sangatlah vital. Saat dalam keadaan diserang, ia harus menjadi yang pertama dalam menghadang serangan dan menutuo pergerakan lawan. Saat menyerang, ia dituntut untuk bisa menciptakan peluang atau bahkan hasilkan gol. Dari kakinya pula penyeragan Uruguay akan dibangun.

Gelandang tipe ini dituntut memiliki stamina yang luar biasa. Selain itu, juga memiliki kemampuan bertahan dan kemampuan menyerang sama baiknya. Selama gelaran Piala Dunia kali ini, Bentacur selalu dimainkan dalam empat pertandingan dan menyumbang satu assist. Ia juga memiliki kemampuan mengoper bola di atas rata-rata. Dirinya tercatat memiliki akurasi umpan yang sangat bagus.

Pemain serba bisa

Intip sosok Rodrigo Bentacur yang kedua adalah dirinya sebagai pemain serba bisa. Posisi murninya adalah seorang gelandang tengah. Namun, menurut situs resmi Juventus, ia bisa bermain sebagai gelandang bertahan jika memang dibutuhkan. Selain itu, dua kaknya juga sama kuatnya. Sehigga ia bisa dimainkan di gelandang kiri maupun gelandang kanan dalam formasi 4-3-3.

Menimba sepakbola di Argentina

Intip-Sosok-Rodrigo-Bentacur-Yang-Berkelas-3

Saat usianya masih sangat belia, Bentacur mempunyai cita-cita menjadi pesepakbola. Namun, saat ikuti seleksi di klub lokal Uruguay, Atletico Penarol dirinya gagal. Bentacur yang saat itu baru berusia 13 tahun, lantas terbang ke Argentina dan mencoba suasana baru dengan memperkuat akademi Boca Juniors. Nasibnya berubah, ia akhirnya diterima di akademi tersebut.

Diboyong Juventus

Terus menunjukan peningkatan, Juventus lantas mengirimkan tim pemandu bakatnya ke Brasil. Kebetulan pada tahun 2017, Boca Juniors berniat mendatangkan Carlos Tevez dari asal Turin ini. Syaratnya, Juve dijadikan prioritas utama sebagai tim yang boleh membeli Bentacur. Tepat pada awal musim 2017/18, Juventus akhirnya mendatangkan sang pemain seharga 6 juta euro atau setara Rp 100 miliar.

Tak butuh waktu lama bagi Bentacur untuk beradaptasi di sepakbola Italia. Ia mampu mengembangkan kemampuannya dengan baik karena belajar dari gelandang terbaik dunia seperti Sami Khedira dan Miralem Pjanic. Demikian ulasan intip sosok Rodrigo Bentacur.

Sumber: 0800-company

Sosok Alessandro Del Piero

Sosok-Alessandro-Del-Piero

Nama Alessandro Del Piero merupakan legenda sepanjang masa Juventus dan Italia. Semua trofi sudah diraihnya. Untuk mengetahui sepak terjang karirnya, banyak referensi yang bisa menggambarkannya baik di dalam dan luar lapangan.

Alessandro Del Piero meluncurkan buku pertamanya

Sosok-Alessandro-Del-Piero-1

Selain ganas di lapangan nyatanya dirinya juga mampu menuliskan sebuah buku yang berjudul Gianchaimo Anora. Pemain kelahiran 9 November 1974 tersebut lebih banyak bercerita tentang dirinya, dimana menceritakan sosoknya selain sebagai pesepakbola.

“Dunia sepakbola memang indah sekaligus aneh. Ada beberapa orang sinting di planet ini yang berusaha mengekspolitasi pemain tanpa sedikit pun menganggap pemain sebagai manusia. Seorang kawan harus menyukai sosok saya dan tertarik dengan diri Alesandro Del Piero. Namun sayangnya ini tidak mudah.”Kata Del Piero pada bab persahabatan.

Del Piero bukannya membenci sepakbola. Sama sekali tidak. Sebaliknya, sepakbola adalah kehidupan baginya. Dia telah menyerahkan dirinya pada sepakbola, pada hasrat kemenangan dan hasrat untuk menjadi yang terbaik. Alasan itu pula yang membuatnya tetap berman sepakbola, melanjutkan karir hingga ke Australia dan India ketika Juventus putuskan tak memperpanjangnya.

“Sepakbola adalah impian.”  “Saya tidak ingat kapan, kapan Alessandro berubah menjadi Del Piero, tetapi sebagian dari Del Piero memang sudah ada sejak lama dalam diri Alessandro.”

Baca Juga: Wags Manchester City Yang Paling Cantik

Del Piero Ingin Menjadi Supir Truk

Alessandro Del Piero bermain sepakbola dengan spons dan bola tenis. Dia bermain bola digarasi rumahnya yang terletak di daerah pedalaman, Saccon di San Vendimiano. Alesandro Del Piero yang mengenal bola pada usia 5 tahun itu menjadikan sakelar lampu sebagai target tendangan.

Mungkin hal inilah yang membuat Del Piero muncul dalam diri karena seorang eksekutor bola mati yang handal. Meski tinggal di daerah pedalaman, dirinya tidak berasal dari keluarga tidak mampu. Ayahnya, Gino Del Piero memiliki mobil Fiat 27 berwarna krem.

Pekerjaan ayahnya tukang listrik. Semua pekerjaan selama bertujuan mulia sama derajatnya. Bahkan selain ingin menjadi pesepakbola, dirinya juga ingin menjadi seorang supir truk. Dimana bagi kalangan anak sekarang jelas ini hal yang tidak menyenangkan tapi tidak dengan Del Piero.

“Di tugas esai sekolah dasar saya menulis bahwa saya ingin menjadi tukang listrik seperti Papa. Saya menulis bahwa saya ingin menjadi koki atau supir truk. Menjadi koki karena saya sangat suka makan dan sampai sekarang pun masih. Saya benar-benar suka makan. Menjadi supir truk supaya saya bisa berkendara serta mencari tahu sola dunia.”

 Del Piero Kenang Masa Kecilnya.

Allesandro Del Piero kecil takut bercita-cita menjadi pesepakbola. Saat itu menurutnya sepakbola bukanlah mata pencaharian. Tapi sang ayah yang dia panggil Papa berusaha memenuhi hasrat anak keduanya itu dalam bermain sepakbola. Di lapangan dekat rumahnya, sang ayah memasangkan lampu-lampu di sekitar stadion agar dirinya bermain sepakbola sampai larut malam.

Ya, Alessandro senang bermain sepakbola sampai malam hari, Dari bertujuh sampai sendirian, dia tidak peduli. Dimana dia tetap senang bermain sepakbola dengan bayangannya sekalipun. Yang paling penting, dia selalu bersama sehabat terbaiknya, bola. Sama seperti Tsubasa Ozara dalam tokoh animasi asal Jepang.

Sosok Alessandro Del Piero tak pernah bermusuhan dengan kesendirian. Di banyak momen dia justru lebih nyaman tak dikelilingi banyak orang. Dia memang cenderung pemalu dan tak banyak bicara. Dengan sang papa pun, ketika dia dewasa sekalipun dia jarang ngobrol meski sering berada dalam situasi dan tempat yang sama.

Sumber: 0800-company