Ashley Young Si Tua Yang Makin Menjadi

Ashley-Young-Si-Tua-Yang-Makin-Menjadi

Kendati usianya sudah memasuki 33 tahun ternyata Ashley Young penampilannya kian apik di dalam lapangan. Dan membuatnya kini menjadi pemain tertua yang sangat menakutkan. Bahkan beberapa klub tengah mengincarnya.

Mengenal Sosok Ashley Young

Awal Karir Sepakbola

Young memulai karirnya di Watford membuat penampilan senior pada tahun 2003 dibawah kepelatihan Ray Lewington. Dirinya menjadi tim utama reguler di musim 2004-2005 dan merupakan salah satu pemain kunci Watford dalam mempromosikan mereka saat memenangkannya musim 2005-2006.

Ashley Young terus bermain dengan baik untuk Watford di Liga Inggris dan pada bulan Januari 2007 dirinya pindah ke Aston Villa dengan biaya sebesar 8 juta pounds. Dia membuktikan kualitas dirinya di tim utama di Villa Park dan memperoleh 28 caps untuk timnas Inggris, mencetak 7 gol.

Prestasi Di Sepak Bola

Setelah Ashley Young sukses membantu The Hornets promosi dirinya langsung diminati oleh Aston Villa. Namun sayangnya selama berada di Villa Park sang pemain tidak dapat memberikan gelar apapun selama merumput disana.

Namun berkat jasanya Villa mampu bersaing dengan sejumlah klub-klub besar yang tenar seperti Manchester United dan juga Liverpool di kancah Liga Inggris. Akan tetapi setelah dirinya hengkang justru penampilan tim sangat buruk. Bahkan harus terdegradasi beberapa musim yang lalu. Dimana hal ini jelas sangat merugikan.

Sedangkan bersama United dirinya sudah memenangkan berbagai trofi seperti Liga Inggris, FA Cup dan juga Liga Europa.

Baca juga: Sosok Alessandro Del Piero  di dalam buku pertamanya

Gabung Manchester United

Pada 23 Jnui 2011, Young menyelesaikan persayaratan cara daftar sbobet 2019 pindah ke Manchester United untuk biaya yang tidak diungkapkan, di laporkan antara 15 hingga 20 juta Pounds, setelah lolos tes medis sehari sebelumnya. Dia memakai kaos nomor 18 yang sebelumnya dikenakan oleh Paul Scholes.

Ashley Young sendiri menjalani debutnya pada tanggal 13 juli dalam kemenangan 4-1 melawan klub asal Amerika, New England Revolution, bermain selama 67 menit di sayap kanan sebelum digantikan. Sedangkan di liga dirinya membuat debut bagi United melawan West Bromwich pada 14 Agutus 2011.

Dimana kala itu dirinya memberikan assist untuk gol pertama bagi Wayne Rooney dan memaksa gol bunuh diri sendiri setelah menyerang di sayap kiri dan melakukan crossing dalam kemenangan tandang 2-1. Dia mendapatkan gelar Man of the match.

Sumber: 0800-company

Sosok Alessandro Del Piero

Sosok-Alessandro-Del-Piero

Nama Alessandro Del Piero merupakan legenda sepanjang masa Juventus dan Italia. Semua trofi sudah diraihnya. Untuk mengetahui sepak terjang karirnya, banyak referensi yang bisa menggambarkannya baik di dalam dan luar lapangan.

Alessandro Del Piero meluncurkan buku pertamanya

Sosok-Alessandro-Del-Piero-1

Selain ganas di lapangan nyatanya dirinya juga mampu menuliskan sebuah buku yang berjudul Gianchaimo Anora. Pemain kelahiran 9 November 1974 tersebut lebih banyak bercerita tentang dirinya, dimana menceritakan sosoknya selain sebagai pesepakbola.

“Dunia sepakbola memang indah sekaligus aneh. Ada beberapa orang sinting di planet ini yang berusaha mengekspolitasi pemain tanpa sedikit pun menganggap pemain sebagai manusia. Seorang kawan harus menyukai sosok saya dan tertarik dengan diri Alesandro Del Piero. Namun sayangnya ini tidak mudah.”Kata Del Piero pada bab persahabatan.

Del Piero bukannya membenci sepakbola. Sama sekali tidak. Sebaliknya, sepakbola adalah kehidupan baginya. Dia telah menyerahkan dirinya pada sepakbola, pada hasrat kemenangan dan hasrat untuk menjadi yang terbaik. Alasan itu pula yang membuatnya tetap berman sepakbola, melanjutkan karir hingga ke Australia dan India ketika Juventus putuskan tak memperpanjangnya.

“Sepakbola adalah impian.”  “Saya tidak ingat kapan, kapan Alessandro berubah menjadi Del Piero, tetapi sebagian dari Del Piero memang sudah ada sejak lama dalam diri Alessandro.”

Baca Juga: Wags Manchester City Yang Paling Cantik

Del Piero Ingin Menjadi Supir Truk

Alessandro Del Piero bermain sepakbola dengan spons dan bola tenis. Dia bermain bola digarasi rumahnya yang terletak di daerah pedalaman, Saccon di San Vendimiano. Alesandro Del Piero yang mengenal bola pada usia 5 tahun itu menjadikan sakelar lampu sebagai target tendangan.

Mungkin hal inilah yang membuat Del Piero muncul dalam diri karena seorang eksekutor bola mati yang handal. Meski tinggal di daerah pedalaman, dirinya tidak berasal dari keluarga tidak mampu. Ayahnya, Gino Del Piero memiliki mobil Fiat 27 berwarna krem.

Pekerjaan ayahnya tukang listrik. Semua pekerjaan selama bertujuan mulia sama derajatnya. Bahkan selain ingin menjadi pesepakbola, dirinya juga ingin menjadi seorang supir truk. Dimana bagi kalangan anak sekarang jelas ini hal yang tidak menyenangkan tapi tidak dengan Del Piero.

“Di tugas esai sekolah dasar saya menulis bahwa saya ingin menjadi tukang listrik seperti Papa. Saya menulis bahwa saya ingin menjadi koki atau supir truk. Menjadi koki karena saya sangat suka makan dan sampai sekarang pun masih. Saya benar-benar suka makan. Menjadi supir truk supaya saya bisa berkendara serta mencari tahu sola dunia.”

 Del Piero Kenang Masa Kecilnya.

Allesandro Del Piero kecil takut bercita-cita menjadi pesepakbola. Saat itu menurutnya sepakbola bukanlah mata pencaharian. Tapi sang ayah yang dia panggil Papa berusaha memenuhi hasrat anak keduanya itu dalam bermain sepakbola. Di lapangan dekat rumahnya, sang ayah memasangkan lampu-lampu di sekitar stadion agar dirinya bermain sepakbola sampai larut malam.

Ya, Alessandro senang bermain sepakbola sampai malam hari, Dari bertujuh sampai sendirian, dia tidak peduli. Dimana dia tetap senang bermain sepakbola dengan bayangannya sekalipun. Yang paling penting, dia selalu bersama sehabat terbaiknya, bola. Sama seperti Tsubasa Ozara dalam tokoh animasi asal Jepang.

Sosok Alessandro Del Piero tak pernah bermusuhan dengan kesendirian. Di banyak momen dia justru lebih nyaman tak dikelilingi banyak orang. Dia memang cenderung pemalu dan tak banyak bicara. Dengan sang papa pun, ketika dia dewasa sekalipun dia jarang ngobrol meski sering berada dalam situasi dan tempat yang sama.

Sumber: 0800-company